DESA CIKANDANG

SEJARAH

1785 0

RIWAYAT SINGKAT DESA CIKANDANG

 

Bermula pada tahun 1804 disebuah selatan desa Geresik terdapat sebuah desa yang bernama Desa Gandaresik yang dipimpin oleh seorang kuwu dengan sebutan Kuwu Jangkung, sebutan/julukan tersebut melekat dikarenakan Kuwu tersebut memiliki tinggi badan mencapai 220cm.

Desa Gandaresik adalah sebuah desa yang terletak diantara Jurang, sebelah utara berbatasan dengan desa geresik dan kali cisande, sedangkan sebelah selatan dan timur kali Ciihipu, masyarakat Desa ganda resik pada saat itu mempunyai mata pencaharian dengan bertani dan beternak.

Mengingat lokasi desa yang banyak dikelilingi jurang sehingga akses menuju desa tersebut hanya bisa dilalui oleh jalan setapak sampai dengan berakkhir kepemipinan kuwu jangkung dikarenakan tutup usia.

Pada masa tersebut, setelah meninggalnya kuwu Jangkung Kepemimpinan Desa beralih ke Putranya yang bernama Setra Ganda, pada masa ini lah dimulai peradaban baru karena bertambahnya jumlah penduduk,namun penuh dengan keprihatinan,

Berbagai kendala dan tantangan dihadapi oleh masyarakat dibawah kepemimpinan Kuwu Setra Ganda diantaranya keterbatasan Sarana Prasarana, Bencana yang menimpa Hingga Gangguan Keamanan sehingga desa tersebut tidak dapat berkembang dengan baik.

Dari berbagai kendala dan tantangan yang dialami akhirnya menjadi sebuah bahan pemikiran bagi Kuwu Setra Ganda beserta Perangkatnya dengan mencari solusi bagaimana langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada suatu hari Kuwu Setra Ganda memanggil perangkatnya dan mengumpulkan para tokoh masyarakat untuk membahas permasalahan yang terjadi di desa nya dan memusyawarahkan untuk mencari solusinya.

Berdasarkan hasil musyawarah dan usulan dari para peserta musyawarah disepakati kesimpulan bahwa untuk kehidupan yang lebih baik lokasi pemukiman atau Desa harus berpindah lokasi, keputusan ini membangkitkan semangat Kuwu Setra Ganda untuk membawa masyarakatnya pindah ke tempat yang baru dan lebih baik.

Selang beberapa hari Kuwu Setra Ganda beserta Perangkatnya pergi menemui beberapa Kuwu Desa tetangga diantanya Kuwu Desa Geresik Desa Panyosogan dan Kuwu Gunungkarung dan menyampaikan kepada para tokoh tersebut bahwa Desa Ganda Resik akan Pindah ketempat yang lebih baik sehingga membutuhkan bantuan dari Desa tetangga.

Dengan dukungan berbagai pihak Selama kurang dari lima belas hari akhirnya berhasil menemukan tempat untuk pemukiman baru yang berlokasi disebelah timur Desa Panyosogan dengan jarak kurang lebih satu kilometer dari wilayah desa semula.

Berlanjut setelah menemukan lokasi yang dianggap tepat untuk pemukiman baru, Kuwu Setra Ganda kembali mengadakan Musyawarah bersama warganya untuk menyampaikan hasil kerjanya dalam upaya mencari lokasi baru untuk pemukiman dan membahas tentang rencana Pemindahan Pemukimanserta mempersiapkan pembuatan bedeng pemukiman.

Namun tidak semudah atau sesederhana yang dipikirkan, dalam musyawarah tersebut ada salah seorang warga yang mempunyai beberapa pengikut dia bernama Karia Sambong yang menyatakan sikap keluar dari keputusan awal untuk tidak akan ikut pindah.

Menyikapi perihal terebut Kuwu Setra Ganda marah karena merasa bahwa Karia Sambong telah melecehkan hasil keputusan musyawarah sehingga terjadi perdebatan yang sengit sehingga Kuwu Setra Ganda mengeluarkan ancaman dan akhirnya Karia Sambongpun menjadi luluh.

Dalam luluhnya Karia Sambong dia tetap bersi kukuh bahwa dia dan beberapa pengikutnya tidak akan pindah bersama rombongan atau warga lain dengan sumpah “Sekalipun berpisah tempat kami tetap akan tetap menjadi warga Desa dan kami akan tetap tinggal di Cigowek (Cikal bakal Cipaheut) dan akan menjaga perbatasan Desa dari gangguan Keamanan para Gerombolan”.

Terkenal dari teguhnya dalam memegang sumpah (Paheut) maka wilayah yang ditinggali oleh Karia Sambong beserta pengikut nya sampai saat ini menjadi nama sebuah Dusun. Dan dusun ini bernama Dusun Cipaheut hingga saat ini.

Dalam kurun waktu dua bulan selesailah persiapan untuk pemukiman dan tanpa ditunda Perpindahan Desa Ganda Resik segera dilaksanakan, adapun perpindahan tersebut dilakukan oleh dua rombongan, rombongan mayoritas berpindah kesebelah Utara dari desa semula dan rombongan karia sambong beserta pengikut berpindah ke sebelah selatan dari desa semula.

Setelah rapih dalam penataan tempat/pemukiman baru, kemudian dilaksanakan syukuran atas kepindahan Desa Ganda Resik ketempat/lokasi yang baru, dalam acara syukuran ini tak terkecuali hadir pula Karia Sambong beserta pengikutnya dan dalam acara ini di tetapkan bahwa Cigowek yang ditempati oleh Karia Sambong dan pengikutnya diberi Nama Cantilan Cipaheut.

Seiring perjalanan waktu Kuwu Setra Ganda beserta warganya merasa gembira dan senang bertempat tinggal di tempat yang baru dengan layak dan keadaanya lebih baik dari tempat sebelumnya, karena ditempat yang baru ini aktifitas warga lebih mudah untuk mencari sumber kehidupan dengan bercocok tanam atau beternak.

Perkembangan Desa Ganda Resik dilokasi yang baru mengalami kemajuan terutama dibidang perekonomian, selain bermata pencaharian dengan bercocok tanam dan beternak ada juga seorang Perempuan yang mempunyai kemampuan usaha menenun dan membuat bahan untuk pakaian dengan menggunakan alat yang sangat sederhana.

Tidak hanya menenun wanita tersebut mampu mewarnai kain dengan bahan-bahan alami yang tersedia di alam dengan sebutan “menyangteul”, namun wanita tersebut hanya mampu membuat satu warna saja yaitu warna hitam.

Adapun bahan alami yang digunakan untuk membuat pewarna berasal dari dedaunan dan buah-buahan, bahan pewarna tersebut dibuat dari Buah rambutan dan buah malaka yang masih muda derta daun saga, dan usaha tersebut menjadi berkembang dan maju sehingga banyak dari luar Desa yang datang untuk memesan atau membeli produksi kain tersebut.

Usaha tersebut semakin berkembang dan peminat bertambah banyak sehingga muncul gagasan untuk menampung produksi kain tenun, akhirnya untuk mengembangkan usaha kain ini ditampung oleh wanita yang bernama Ibu Openg, karena semakin berkembang kegiatan usaha ini sehingga bu Openg memprakarsai untuk membuat tempat pengolahan kain.

Tahun berlalu setelah Desa Ganda Resik di tempat baru nya usia Kuwu Setra Gandapun semakin lanjut dan sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan tugas kepemimpinan nya, sehingga Kepemimpinan Desa Ganda Resik diserahkan atau dilanjutkan oleh putrnya yang bernama Setra Maya dan selang berapa tahun setelah pergantian Kuwu akhirnya Kuwu Setra Ganda tutup Usia menghadap Sang Pencipta.

Dalam pengalihan kepemimpinan Kuwu dari Setra Ganda kepada Setra Maya tidak ada hambatan apapun dikarenakan Kemakmuran yang dirasakan warganya pada saat di Pimpin oleh ayahnya (Setra Ganda) masyarakat mengalami kemajuan didalam penghasilannya.

Setra Maya seorang Kuwu yang dikaruniai dua orang anak perempuan yang bernama Endang Larang dan Endang Sari, dalam penghidupan nya Kuwu Setra Maya mempunyai ternak Kerbau yang digunakan untuk membantu warganya menggarap sawah dan seekor kuda jantan yang digunakan sebagai kendaraan untuk bepergian, dan juga mempunyai ternak kesayangannya yaitu kerbau albino (Munding Bule) dan diberinama “Si Jalu Bule dongkol” yang tanduknya mengarah kebagian bawah dan berkelamin jantan, Kerbau ini tidak memiliki kandang dan hanya di ikat di sebuah Pohon yang rindang.

Desa Ganda Resik terus mengalami kemajuan, Jumlah pendudukpun terus bertambah namun tanpa disadari dengan bertambah nya populasi penduduk timbl masalah baru dan harus segera diatasi yaitu kekurangan air bersih untuk kelangsungan kehidupan, karena pada saat itu belum ada sumur gali dikarenakan keterbatasan teknologi, sehingga masyarakat harus berjalan sampai satu kilometer lebih untuk mendapatkan air bersih.

Seiring Perjalanan waktu masalah demi masalah melanda warga desa Ganda Resik, selain dari kekurangan air bersih gangguan keamanan terus mendera, Desa Ganda Resik selalu di serang oleh Gerombolan Perampok yang membuat resah warga Ganda Resik dan banyak warga yang menangis karena merasa kehidupannya selalu terganggu.

Akibat dari kesulitan air tersebut timbul kegelisahan masyarakat yang disampaikan kepada Perangkat Desa yang diteruskan laporannya kepada Kuwu Setra Maya, dan permasalahan tersebut memang sudah diketahui oleh Kuwu sehingga langsung memerintahkan bawahannya untuk mengumpulkan para tokoh dan bermusyawarah untuk membahas mengatasi permasalahan tersebut.

Setelah dilakukan musyawarah dengan menghasilkan keputusan musyawarah yaitu membentuk Tim untuk mencari dan mendata Tuk (sumber mata air dalam bahasa sunda), tak perlu waktu lama Tim tersebut langsung bergerak berdasarkan arahan dan perintah Kuwu Setra Maya, setelah dilakukan penelusuran mulai dari sebelah selatan Desa hingga sebelah timur Desa yang berbatasan dengan Desa Gunungkarung ternyata banyak terdapat sumber mata air dan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga Desa Ganda Resik sepanjang tahun.

Setelah ditemukan wilayah yang terdapat cukup banyak mata air kemudian Kuwu Setra Maya mengumpulkan Tim, Tokoh dan warga untuk menyampaikan hasil penemuan tersebut, dan pada pertemuan kali wargapun langsung mengusulkan untuk berpindah tempat dan Kuwu Setra maya menahan untuk tidak pindah, namun warga tetap memaksa akan pindah sekalipun Kuwu menolak untuk pindah.

Setelah melalui musyawarah yang cukup alot akhirnya Kuwu memutuskan untuk Pindah demi kelangsungan hidup yang lebih baik lagi, namun dalam pelaksanaannya tetap saja tidak semua warga ikut berpindah diakarenakan usaha kain yang dijalani sudah berhasil bahkan sudah memiliki tempat untuk pengolahan (Pabrik) dan warga yang tetap tinggal dilokasi semula wilayahnya dinamakan kampung Pabrik.

Kuwu Setra Maya memerintahkan kepada TIM untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait kepindahan wilayah Desa Ganda Resik dan Kuwu berpesan sebelum menata pemukiman agar mencarikan tempat untuk kandang Ternak Kerbau kesayangannya “Sijalu bule dongkol”, dan tim menemukan tempat yang cocok dan tidak terlalu banyak dikunjungi orang serta dekat dengan sumber air.

Perpindahan kali ini dilakukan secara bertahap sehingga memakan waktu berbulan-bulan dan setelah selesai perpindahan Kuwu Setra Maya melaksanakan Syukuran dengan mengumpulkan seluruh warga, dalam kesempatan ini Kuwu Setra Maya mengumumkan bahwa Nama Desa  yang baru adalah “Cikandang”.

Alasan Kuwu Setra Maya merubah nama Ganda Resik menjadi Cikandang karena tempat yang baru ditempatinya berawal dari kesulitan air dan setelah dilakukan penelusuran wilayah ditemukan sumber air yang besar dengan suara gemericiknya dan disitu pula ditempatkan Kandang Sijalu Bule dongkol seekor kerbau milik Kuwu yang dikeramatkan.

Desa Cikandang meskipun dalam peta lokasi pemerintahanya berada di ujung wilayah dan tidak berada di tengah, namun berkat penelitian para sesepuh terdahulu, hingga saat ini Di Desa Cikandang tidak pernah kekurangan air bersih dan kehidupannya hingga saat ini tetap Harmonis, Dinamis dan Makmur.

 

Tag : profil desa sejarah cikandang
Bagikan:

0 Komentar

Statistik Pengunjung

Online 9
Hari ini 196
Kemarin 143
Bulan ini 1460
Tahun ini 32465
Total 76506
PEMERINTAH DESA CIKANDANG

Jl Pakuan Raya No 106 Desa Cikandang Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan

082219886366

pemdescikandang84@gmail.com

Ikuti Kami

© Pemerintah Desa Cikandang. All Rights Reserved. Powered by easydes.id

Design by HTML Codex

Hubungi kami